Behind The Mask Chapter 11

image

Park Jimin as Jimin
(21 Tahun)
Jung Hoseok as Hoseok
(21 Tahun)
Jung Dawon as Dawon
(21 Tahun)
Nam Woohyun as Woohyun
(21 Tahun)
Kim Seolhyun as Seolhyun
(21 Tahun)

Other Cast : Member BTS Dan pemeran
                     figuran lainnya

Rating : T

Genre : Romance,drama,Comedy

Disclaimer : BTS itu milik BigHIt ent,
                   tapi jimin milik saya! ._.

Warning! : Typo bertebaran!
                [Yaoi!] /BoysLove
No plagiat!! Ini murni buatan author
sendiri… Mohon di hargai!

 
 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hayy.. semuanya.. akhirnya author kembali hehehe
Nah sekarang kita udah masuk ke chapter 11 nih.. hehehe dijamin makin seru deh!
Oh iya.. maaf ya update nya lama,soalnya aku sibuk banget sama sekolah hehehehe

Okedeh langsung aja ~~~~

    
   
   
    
    
    
     
   
  

  
Happy Reading~~~~
   
  
    
  

 
   
         [Preview Chapter sebelumnya]

Setelah sampai di tempat yang cukup sepi woohyun langsung menghentikan langkahnya dan  melepaskan eratan tangannya pada hoseok
“Ahh.. yakk.. kenapa kau menarikku dengan keras…” gumam hoseok sambil memegangi tangan kanannya yang sakit
“Kenapa kau mencariku?” Tanya woohyun
“Eoh??… wae?… karena.. aku mengkhawatirkanmu woohyun a… kau ini bagaimana.. sudah tidak memberitahuku kapan kau kembali,aku telpon tidak pernah kau angkat dan aku sms tidak pernah dibalas”
“Untuk apa aku membalas semua pesanmu?”
Mendengar jawab woohyun,hoseok pun menganga dan terkejut
“Mw..mwo??…”
“Aku tidak akan membalas pesan.. jika itu tidak penting”
“w..w..woohyun a.. waegeurae….eoh…? Apa sesuatu terjadi dengan ayahmu?” Tanya hoseok sambil menggenggam tangan woohyun erat.
Tetapi beberapa detik kemudian,woohyun perlahan melepaskan eratan tangan hoseok yang mendekap jari jari tangannya itu
Hoseok yang melihat itu,hanya bisa terdiam dan bingung…
“Tatapan.. mata woohyun.. kenapa berubah??.. kenapa tiba tiba dia begini terhadapku” batinnya
“Mian.. hoseok a.. aku sibuk.. aku harus mengerjakan tugas yang terus menumpuk,kau jangan mengangguku lagi”
Hoseok pun melangkah mencoba meninggalkan hoseok,tetapi dengan cepat hoseok langsung memegang jaket woohyun dan menahannya
“k..kena..kenapa kau jadi seperti ini?.. huh??.. katakan padaku… apa salahku… woohyun a…” suara hoseok sudah mulai terisak
Woohyun memejamkan matanya sejenak,ia lalu menoleh ke arah hoseok
“Maafkan aku… tetapi aku pikir aku tidak akan bisa bermain dengamu lagi,kau sudah punya pendamping yang lebih baik dan kau bahagia kan??… sekarang?”
“Eoh…..ap..apa maksudmu woohyun a…?” Air mata hoseok mengalir perlahan membasahi pipinya
“Khh….(woohyun mendengus) apa kau pikir aku ini hanya ksatria yang bisa menolongmu kapan saja??.. apa aku hanya sekedar teman untukmu??.. aku selalu ada untukmu.. disaat kau terpuruk,aku membantumu bangkit… tetapi apa sekarang…?? Kau bahkan tidak menganggap cintaku padamu… kau bahkan hany mencintai namja yang terus menyakiti hatimu…”
Air mata Hoseok terus mengalir mendengar semua kata kata itu dari woohyun
“Se…sekarang… aku melihat.. kau… berpacaran dengan sahabatku sendiri… dan..dan kau masih ingin bertemu denganku?.. apa kau tidak keterlaluan hoseok a?.. kau sangat egois.. hanya memikirkan Perasaanmu.. kau tidak pernah sama sekali serius.. menanggapi perasaanku padamu”
“Geun..geunde.. hiks.. woohyun a… aku hanya menganggapmu.. sebagai seorang teman yang sangat berharga…..hikss aku sangat nyaman bersamamu… tapi itu hanya sebatas teman”
“Mianhae…. geunde(tapi).. aku tidak bisa lagi menjadi temanmu.. hoseok a.. aku selalu menahan detak jantung yang terus berdebar kencang di dalam dadaku saat aku melihatmu.. aku tidak kuat menahan rasa sakit ini”
Hoseok pun melepaskan Eratan tangannya pada jaket woohyun
“Pergilah…maafkan aku selama ini.. aku hanya bisa membuatmu tertekan woohyun a… aku mengerti bagaimana rasa sakit itu.. dan aku mengerti kenapa kau sangat marah padaku… mianhae… woohyun a… aku yakin kau bisa mendapatk-”
Tiba tiba woohyun langsung memiringkan kepalanya dan melumat bibir hoseok
Ia memeluk hoseok erat dan terus menelusuri tekstur kenyal bibir hoseok.

Mata hoseok terbelalak seketika,iapun langsung mencoba mendorong dada bidang woohyun agar menjauh dan melepaskan ciuman itu

“Daebak!!!” Yeoja berambut coklat di balik semak semak,langsung mengambil ponselnya dan merekam kejadian tersebut
Matanya berbinar binar melihat Kejadian yang tak ia sangka itu
“Mati kau Jung hoseok!”
Gumamnya sambil tersenyum licik
  
   
   
   
   
  
~~~~~~~~Behind The Mask~~~~~~~
 
  
  
“Ahhh… apa yang kau lakukan!” Teriak hoseok sambil menutupi bibirnya dengan telapak tangannya
“Jika kau terus dekat dekat denganku.. aku bisa melakukan hal yang lebih dari ini… jadi pergilah dan jangan ganggu aku lagi.. aku bisa gila karenamu” ucap woohyun
Woohyun pun langsung pergi meninggalkan hoseok yang tengah mematung di taman tersebut

“Ya tuhan… apa dia sangat menyukaiku.. sampai melakukan hal seperti ini…” gumam hoseok dalam hatinya
Hoseok pun terduduk di atas bangku taman dan ia terdiam sejenak sambil melihat ke arah tanah
“Mungkin woohyun benar… jika aku terus menemuinya.. aku akan terus membuatnya terluka… aku memang bodoh.. kenapa aku sangat tidak mengerti sama sekali”
Hoseok pun langsung menyalakan layar ponselnya
Dan membuka aplikasi Line
“Woohyun a… maafkan aku… mungkin kau benar.. aku hanya menjadi gangguan dan beban bagimu,terimakasih.. telah menyukaiku.. dan terimakasih untuk selama ini.. walau apapun yang terjadi kau tetap teman berhargaku”
Hoseok lalu menyentuh Layar touchscreen ponselnya,dan pesanpun terkirim
“Huffttt… walaupun aku tidak bisa menemanimu.. sampai akhir.. tetapi jika ini membuatmu nyaman.. aku senang woohyun,kau bisa mendapatkan orang yg lebih baik dariku” ucap hoseok sambil tersenyum

.
.
.

“Heoolll.. daebakk… kalau video ini kusebar.. pasti bakal sangat heboh haha” ucap Seolhyun sambil melihat video woohyun mencium hoseok di taman tadi
“Hmm.. bagaimana ya reaksi jimin saat melihat ini”
Ia pun langsung membuka aplikasi line dan mengirim pesan kepada jimin
“Oppa… ayo kita bertemu sebentar,aku ingin menunjukkan sesuatu padamu… kita bertemu di subway cafe jam 1 oke”
Setelah mengirim pesan itu,seolhyun keluar dari kamar mandi dan tersenyum senang
“Kali ini.. aku akan buktikan kalau kau itu MURAHAN Jung hoseok hahaha”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hoseok berjalan kedalam ruang kelasnya dengan tatapan yang kosong dan seperti orang linglung
Ia pun terduduk di atas kursinya dan lalu terdiam dengan tatapan matanya yang kosong.
Walau keadaan kelas sangat berisik dan gaduh saat itu,tetapi hoseok merasa suasana saat itu sangat sepi dan tenang.
“Yakk… kemana saja kau….!”
Teriak bomi yang tiba tiba datang dan mengusir rasa kesepian hoseok

Namja dengan pakaia yeoja itupun langsung terkejap dan menoleh ke arah bomi
“Eoh.. bomi a…”
“Mana.. roti yang ku pesan tadi…”
“Eoh roti??..” tanya hoseok bingung
“Ahhh..! Tuhkan! Kau tidak membelinya…”
“Ahh.. matta!! Roti… mian mian.. aku tidak ingat..”
“Yasudahlah.. kalau begitu nanti saja.. deh belinya.. sekarang aku sangat malas pergi keluar kelas..”
“Mian.. aku lupa.. tadi.. hmm kalau begitu nanti pulang dari kampus.. aku akan traktir kamu deh…”
“Mwo? Jinjja?? Hahaha… hamburger ya… call call???” Tanya bomi senang
“Call…!” Seru hoseok dan langsung disambut bahagia oleh bomi

“Oh ya.. kau sudah bertemu woohyun…?”
“Eoh??.. hm.. hm..belum” gumam hoseok sambil berpura pura membaca buku rangkuman pelajaran
“Eoh??.. jinjja…??.. hmm.. kau harus segera bertemu dengannya.. dia pasti juga ingin menemuimu” ucap bomi
“Geurae.. arraso…” jawab hoseok
“Kau tidak tahu saja.. apa yg sudah terjadi… bomi a” gumam hoseok dalam hati

“Yakk.. dawon.. kau dipanggil oleh kim seonsaengnim” ucap seulgi yang tiba tiba datang ke arah meja hoseok
“Eoh?? Ada apaa memangnya?” Tanya hoseok
“Mana ku tahu…” jawab seulgi sambil mengedikkan bahunya

“Yakk.. apa kau membuat kesalahan pada kim seonsaengnim?” Tanya bomi
“Eoh?? Anni….” jawab hoseok sambil menggelengkan kepalanya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Brakkk~~
Buku buku terjatuh dari atas meja,saat namja berambut hitam itu dengan kasar terduduk dan menundukkan kepalanya hingga menyentuh permukaan meja itu.
“Aiisshhh!!.. jinjja… kenapa aku menciumnya…” ucap nya kesal dengan tangan yang mengepal kuat.

*FLASHBACK

“Pergilah…maafkan aku selama ini.. aku hanya bisa membuatmu tertekan woohyun a… aku mengerti bagaimana rasa sakit itu.. dan aku mengerti kenapa kau sangat marah padaku… mianhae… woohyun a… aku yakin kau bisa mendapatk-”
Tiba tiba woohyun langsung memiringkan kepalanya dan melumat bibir hoseok
Ia memeluk hoseok erat dan terus menelusuri tekstur kenyal bibir hoseok.

Mata hoseok terbelalak seketika,iapun langsung mencoba mendorong dada bidang woohyun agar menjauh dan melepaskan ciuman itu

*FLASHBACK END

Mengingat kejadian itu woohyun pun bangkit dan langsung memegangi bibirnya yang masih agak sedikit membengkak
“Bibirnya.. sangat lembut” gumamnya
Ia pun langsung mengerjapkan matanya dan langsung menundukkan kembali kepalanya
“Mwoyaa.. apa yang kau pikirkan.. dasar bodoh!”

“Woohyun a….”
Tiba tiba seorang namja datang ke arah woohyun
“Eoh??.. sungyeol a.. waegeurae?”
Tanya woohyun
“Dosen kim ingin memberikan ini padamu”
Namja bernama sungyeol itu meletakkan kertas yang dijilid rapi di atas meja woohyun
“Katanya.. ini tugas.. kelompok mu selanjutnya…  Oh.. iya… kau juga dipanggil kim seonsaengnim di kantornya
“Eoh??.. ohh arraso.. gomawo sungyeol ssi”
“Ne…”

Woohyun pun membuka kertas laporan tersebut
“Mengelola Keuangan di dunia Entertainment”
Begitulah judul yang tercetak besar di depan laporan tersebut.

“Mwoya igee…” tanya nya

.
.
.

“Jimin a…!”
Namja berambut surai coklat itupun langsung menoleh ke arah suara yang memanggilnya.
Setelah melihat orang yang memanggilnya dari kejauhan,jimin pun menghentikan langkahnya dan terdiam di tempat
“Oppa.. kenapa kau tidak membalas pesanku…” ucap seolhyun yang baru saja  mendekat ke arah jimin
“Kau ingin memberitahu hal penting apa??.. aku sangat sibuk.. jadi beritahu saja sekarang”
“Khh… mwo??.. sibuk…?”
“Iyaa… sekarang aku sedang masa ingin magang dan Penilitian Tesis”
“Sibuk sibuk.. tetapi masih saja sempat berpacaran…” gumam seolhyun pelan
“Mwo? Apa katamu?”
“Ah.. anni.. hehe…. hmm.. baiklah kalau oppa mau aku beritahu sekarang.. aku akan memberitahunya”
“Memangnya hal penting apa sih?”
“Lihat ini…”
Seolhyun mengaktifkan layar ponselnya dan ia pun memutar video woohyun dan hoseok yang saling berciuman di taman tadi.
Jimin pun mengerjap sebentar,lalu ia langsung merebut ponsel seolhyun dan ia melihat video itu dari dekat
Melihat reaksi jimin yang kaget,membuat seolhyun menyeringai senang
“Sudah taukan.. bagaimana kelakuan pacarmu dibelakangmu oppa.. hahaha”

“Ini…” jimin memberikan ponsel itu kembali pada seolhyun
“Eoh??.. sudah?” Tanya seolhyun bingung akan reaksi jimin yang lain dengan apa yang ia perkirakan
“Sudah… ini…” jimin menaruh ponsel itu di tangan seolhyun
“Oppa… apa kau bodoh! Kenapa kau tidak bereaksi apa apa…”
“Itu tidak disengaja… dan aku yakin hoseok juga tidak ingin melakukan hal itu..”
“N..nde??.. o..op..oppa neo michinggoannya?”
“Sudah ya aku sibuk” jimin langsung pergi meninggalkan seolhyun yang masih menganga bingung
“Khhh… m..mwoyaa…! Kenapa jimin tidak marah… aisshh!!”
“Kau tunggu saja Yeoja palsu!.. aku akan membuatmu dan jimin berpisah!” Gumam seolhyun kesal

.
.
.
.

Tokk Tokk~~
“Masukk…”
Kreekk~~
“Permisi pak…”
Woohyun pun melangkah masuk keruangan guru kim,tetapi tiba tiba langkahnya terhenti,saat melihat hoseok tengah duduk di hadapan guru kim. Mata hoseok pun melebar saat Melihat woohyun kini berdiri di hadapan nya saat itu

“Ohh.. woohyun a… silahkan duduk”
“Ne…” woohyun tersenyum lalu ia pun berjalan 5 langkah dan terduduk di samping hoseok yang tengah tertunduk gugup.
“Terimakasih.. telah datang ke kantorku…”
“Maaf pak.. tapi ada apa ya pak.. saya dipanggil kesini?” Tanya woohyun

“Hmm.. jadi begini,universitas kita.. dipilih menjadi perwakilan duta kebudayaan Hallyu Wave”
“N..nde??..maksud bapak..
korean-pop?”
“Eohh… universitas.. kita telah di sponsori oleh SM dan Bighit. Ent.”
“Lalu?”
“Kalian berdua kan.. murid terpintar dan kau woohyun..telah menjadi asistenku selama 2 tahun… aku sudah tau bagaimana kecerdasan dan keterampilanmu,dan kau jung dawon…”
“Eoh? Iya pak…” hoseok menegakkan kepalanya
“Kau kan murid tercerdas.. dalam dunia Art dan entertainment di kelasmu… walaupun nilaimu agak menurun akhir akhir ini.. tetapi tetap saja.. kemampuanmu di bidang entertaining masih jauh dari semua murid lain…
Jadi begini… bapak ingin kau berkolaborasi dengan woohyun.. membuat rancangan kerja untuk meningkatkan Nilai jual (keuntungan) perusahaan dalam dunia entertain dan nanti hasil rancangan kerja kalian akan dikaji oleh kedua agency besar itu… jika kalian bisa menemukan hal baru dalam mengelola keuangan di dunia hiburan ini.. nanti kalian akan langsung bisa mendapatkan hak cipta dan sertifikat”

“Eoh.. maksud bapak.. saya dan dawon harus bekerja sama.. untuk menemukan inovasi baru dalam memajukan keuntungan kedua agency tersebut?”
“Iyaa…” jawab dosen kim sambil mengangguk
“Lalu.. bagaimana dengan tugas tugas kuliah pak??… tugas kuliah kita sangat menumpuk” tanya hoseok
“Tenang saja… jika kalian setuju dengan pekerjaan ini,tugas kalian selama 2 semester akan dihilangkan.. dan sebagai gantinya.. pekerjaan ini yang akan menjadi hitungan nilai kalian”
“Jinjjayo?? Seonsaengnim?” Tanya hoseok antusias
“Geuromm…(tentu saja)” ucap dosen kim sambil tertawa
“Baiklah.. aku setuju!” Seru hoseok semangat
Woohyun pun langsung menoleh ke arah hoseok kaget
“Pak… tapi…”
“Tenang saja… kalian juga akan mendapatkan beasiswa dan uang.. jika kalian berhasil membuat laporan yang baik… uang makan dan akomodasi dibayar seminggu 500.000 won perorang”
“D..daebakkk!!” Ucap hoseok
“Tapi pakk….”
“Ayolah woohyun.. jika kalian mau.. mengerjakan rencana kerja ini,nama universitas kita akan lebih dikenal dan Akreditasi kampus kita juga akan dijamin naik!” Pinta dosen kim
“Saya mau pak!” Seru hoseok tersenyum
“Aiishh.. dasar… anak ini…” gumam woohyun dalam hatinya kesal
“Kalau kalian setuju… tanda tangan disini” dosen kim mengambil 2 kertas yang berisikan kontrak kerja dan ia pun meletakkannya ke atas meja

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Selamat siang pakk…”
Brekk~~
Woohyun dan hoseok keluar dari ruang dosen kim

“Kenapa kau mau menerima pekerjaan ituu??” Tanya woohyun
“Eoh??.. hmm menurutku itu sangat menarik… lagipula kita juga dibayar.. dan juga kita dibebaskan dari tugas tugas kampus yang memusingkan…”
“Apa kau lupa apa yang aku bilang pagi tadi? Hah…? Aku kan sudah bilang jangan dekat dekat denganku lagi…. lalu kenapa kau setuju dengan pekerjaan itu”
“Mwo??.. yakk.. memangnya kita akan berkencan??.. tidak kan??.. apakah kau sangat tidak ingin dekat dekat denganku sampai seperti itu?… lagi pula aku mengambil penelitian ini.. juga untuk universitas kita…”
Woohyun pun terdiam sejenak mendengar kata kata hoseok
“Kalau kau tidak ingin dekat dekat denganku… lalu kenapa kau juga menyetujui pekerjaan itu… dan bekerja sama denganku??.. hah??…”
“Iya aku mengerti… aku minta maaf” ucap woohyun
“Kau dulu adalah teman baikku.. woohyun a… kenapa kau jadi sangat berubah seperti ini… sudahlah…. jika kau memang tidak ingin bekerja sama denganku… aku akan bicara kembali pada dosen kim…”
Hoseok pun membalikkan tubuhnya dan mencoba masuk kedalam ruangan dosen kim
Tetapi tiba tiba woohyun langsung memeluk hoseok dari belakang,dan tangan kanannya ia kalungkan di leher hoseok.

“Mianhae….”
Hoseok terdiam dan menahan air matanya
“Aku… sangat kesal.. karena aku tidak bisa melupakanmu.. mianhae…”
Hoseok pun membalikkan tubuhnya dan melepaskan eratan tangan woohyun yang mengalung di tubuhnya
“Aku yakin… kau akan segera bisa melupakanku woohyun a.. kau kan tampan.. kau pasti bisa mendapatkan siapapun..”
“Yang aku inginkan hanya dirimu jung hoseok” batin woohyun

“Tapi jika kau memang tidak nyaman berada di dekat ku.. aku mengerti.. aku akan bilang ke kim Seonsaengnim.. untuk mencari orang lain saja.. di jurusan Art yang bisa bekerja sama denganmu”
Saat hoseok ingin masuk kedalam ruangan kim seonsaengnim,tangannya pun di genggam erat oleh woohyun
“Anniyaa… gwaenchana… ayo kita bekerja sama… dan buat laporan yang bagus”

.
.
.

“Yakk.. kau habis dari mana saja?” Tanya bomi yang melihat hoseok baru saja datang dan duduk di kursinya
“Yak yakk… aku mendapat jackpot!”
“Mwo? Apa maksudmu?”
“Aku mendapatkan kerja.. dan akan dibayar.. hehe”
“Mwo? Kerja darimana?”
“Kerja.. bersama woohyun,disuruh oleh dosen kim”
Tiba tiba bomi menjitak kepala hoseok,dan membuat namja itu menganga kaget,sambil membelalakan matanya
“Ahh!! Yak.. kenapa kau memukulku”
“Neo pabonya??.. lusa noonamu kembali..  dan kau malah ikutan kerja seperti itu… kau memangnya sudah berbicara tentang hal itu pada noonamu??.. ingat kau ini jung dawon disini… jangan main ambil keputusan sendiri”
“Ahh..! Matta…(benar) astaga aku lupa.. seharusnya aku bertanya kepada noona dulu”
Hoseok langsung mengambil ponselnya dan mencoba menelpon noonya
“Dasar…” gumam bomi
“Yeob..yeoboseyo.. noona.. noona.. ini aku”
“Yak! Jangan keras keras” bisik bomi pada hoseok,takut teman teman didalam kelas mendengar
“Eoh.. arraso” hoseok mengangguk

“Hoseok a… ada apa?” Tanya dawon
“Hmm begini noona……….”
Hoseok menjelaskan secara mendetail tentang pekerjaan yang diberikan oleh dosen kim

20 MENIT KEMUDIAN~~~

“Bagaimana?.. noona setujukan..?? Setujukan.. jeball…”
“Kamu benar benar sudah menyetujuinya?”
“Iyaa… noona.. aku lupa bertanya ke noona dulu.. mian.. noona… ayolahh noona noona kan pintar,pasti noona bisa… bayarannya juga banyak kok,jadi noona bisa shopping”
“Aku kan tidak kenal dengan woohyun.. bagaimana aku bisa bekerja sama dengannya”
“Tenang saja.. nanti aku akan mengenalkan kalian”
“Itu sulit hoseok… hmmm.. yasudah begini saja.. bagaimana kalau kamu saja yang bekerja dengan woohyun?”
“Mwo??.. maksud noona?”
“Saat aku kembali.. lusa.. kamu masih bisa menemui woohyun kan diluar kampus… atau.. kau bisa berpura pura menjadi diriku.. lagi.. noona tidak apa apa kok untuk beberapa hari”
“Anniya… noona… noona harus kembali ke kampus… aku tidak kuat lagi berpura pura menjadi noona,bagaimana jika ketahuan.. bisa mati aku”
“Hahaha arraso.. yasudah begini saja,kamu dan woohyun bekerja diluar kampus,atau kau bisa masuk kedalam kampus.. dengan menjadi dirimu sendiri… pasti orang orang tidak ada yang mengenalimu,jika kamu berpenampilan seperti dirimu yang sebenarnya”
“Hmmm.. baiklah.. kalau begitu… aku mengerti… oh ya.. besok noona sampai seoul jam berapa?”
“Mungkin siang jam 1”
“Oh ya.. noona.. jimin ada Lomba Dance besok.. jadi mungkin dia akan terlambat untuk bertemu denganmu”
“Oh ya..?? Pacarmu ingin bertemu noona?”
“Iyaa… tapi nanti aku bertanya pada jimin dulu.. apa dia besok bisa menyusul ke stasiun apa tidak”
“Geurae.. arraso…”
“Jaga diri noona baik baik,apa noona sudah berkemas?”
“Eoh??.. belum.. rencananya aku akan berkemas malam ini”
“Jangan sampai ada barang yang tertinggal… noona kan kebiasaan.. kalau abis pergi pasti barangnya ada yang tertinggal”
“Arraso… adikku cantik.. hahahaha”
“aku tidak cantik!” Teriak hoseok
Semua orang yang ada di dalam kelas itupun langsung menoleh ke arah hoseok karena kaget mendengar Teriakannya
“Yakk… kenapa kau teriak?.. lihat semua orang melihat ke arah kita” bisik bomi,Hoseok pun menoleh ke arah orang orang yang melihatnya dengan tatapan aneh
“Chisonghamnida” hoseok menundukkan kepalanya kikuk sambil tersenyum

“Hahahahahahah” sementara dawon yang Mendengar itu dar dalam telepon hanya bisa tertawa mendengar hoseok meminta maaf
“Aisshh!!.. noona! Kau usil sekali sih!”
“Hahahahha… mianhae mianhae.. hahahaa”
“Yasudah.. aku tutup ya… besok jika noona sudah berangkat,sms aku”
“Hahha Geurae arraso…”
“Noona! Berhenti tertawa…”
Seru hoseok sebal

.
.
.

“Gomapseumnidaaa(terimakasih)”
Seru semua mahasiswa di dalam ruang kelas art itu,dosen pun keluar dari dalam ruang kelas dan disusul dengan mahasiswa lainnya.
“Hoseok a… ayo pulang”
Mendengar suara yang tak asing itu,langsung membuat hoseok menoleh secara reflek ke arah sumber suara
“E..eoh??.. jimin a….”
“Ayo pulang…bersama”

“Hoseok a… aku pulang duluan ya… bye…”
“Yakk bomi a!!”
Bomi menoleh ke arah hoseok dan lalu mengedipkan mata kanannya
Sambil berbicara tanpa suara
“Bersenang senanglah” dengan senyuman dan kekehan,bomi langsung keluar meninggalkan hoseok,dan jimin berdua di ruang kelas kosong itu

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hoseok dan jimin berjalan menelusuri jalan di sekitar sungai han
“Kenapa kita kesini??.. bukannya kau harus latihan dance untuk kompetisi?”
“Aku hanya ingin menenangkan diri” gumam jimin sambil melihat ke arah sungai besar yang menjadi kebanggaan warga korea itu

Saat sedang berjalan dengan suasana yang damai,jimin pun mengeratkan tangannya dengan tangan hoseok,menautkan jari jari mereka
“Dingin…” gumam jimin
Hoseok pun hanya tersenyum dan merona merah dibuatnya
“Hmm.. hoseok a…”
“Eoh wae?”
“Kau sudah bertemu dengan woohyun pagi ini?”
“E..eoh??” Hoseok sedikit terkejut dan mengerjap
Jimin pun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah hoseok,secara otomatis hoseok pun menghentikan langkah kakinya dan terdiam
“W..waeyo? Jimin a?”
“Tidak terjadi apa apakan??..” tanya jimin
“Eoh??.. a..anni…” jawab hoseok
Jimin pun tiba tiba memeluk hoseok erat,dan membuat hoseok bingung
“Apa yang terjadi??.. apa kau sedang ada masalah?” Tanya hoseok pelan
Jimin memeluknya semakin erat,dan ia pun memejamkan matanya sejenak,merasakan kehangatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya
“Anni… aku hanya ingin mengatakan.. kalau aku sangat mencintaimu… dan jangan pernah tinggalkan aku..”
Mendengar jimin berkata itu,hoseok pun tersenyum dan lalu ia membalas pelukan jimin,perlahan lahan tangannya merambat ke punggung jimin.
“Aku juga sangat mencintaimu park jimin.. aku tidak akan pernah lari kemanapun…”

Jimin melepaskan pelukan itu dan ia menjauhkan tubuhnya dari hoseok beberapa cm,mereka lalu saling menatap dan saling bertukar senyum
Tangan jimin lalu perlahan lahan memegang kedua bahu hoseok,ia menatap namja yang berpenampilan yeoja itu lamat lamat…
Jantung keduanya.. kini telah terpacu semakin kuat…
Mungkin mereka bisa saling mendengar debaran jantung yang bergejolak di balik dada itu.

Jimin perlahan memiringkan kepalanya… dan semakin perlahan mendekatkan wajahnya ke arah wajah hoseok.
Sementara hoseok perlahan menutup matanya dan merasakan benda kenyal kini telah menyentuh bibirnya…….
Bibir keduanya saling melumat dengan lembut dan dengan perlahan,ciuman itu menjadi lebih intens.. saat lidah jimin berhasil masu kedalam mulut hoseok.. dan membuat keduanya saling menikmati lumatan demi lumatan itu.
Tangan hoseok dengan perlahan melingkar di leher jimin,dan ia mendorong tubuh namja itu kerarahnya,dan membuat ciuman suci itu semakin panas..
Tidak peduli lagi dengan gejolak debaran jantungnya,kini keduanya telah mabuk dengan ciuman yang penuh dengan ketulusan cinta.

.
.
.
.

Hoseok dan jimin berjalan sambil bergandengan tangan,sambil berjalan mereka menggerak gerakkan eratan tangan meereka kedepan dan kebelakang
“Jimin a..  noonaku akan kesini hari sabtu nanti.. apa kau jadi untuk bertemu dengannya di stasiun?”
“Noonamu.. jam berapa sampai seoul?
“Katanya mungkin jam 1 siangan..”
“Hmm.. sepertinya aku bisa… kontesku kan mulai jam 10 pagi.. pasti akan keburu”
“Tapi jika kau lelah.. dan tidak bisa datang.. tidak usah dipaksakan… aku nanti bilang ke noona.. lain kali saja bertemu denganmu.. saat nanti noona kembali ke kampus.. kau kan bisa bertemu dengannya..”
“Oh.. iyaa… kalau nanti noona mu kembali… kau akan bertukar posisi lagi dengannya kan??”
“Eoh??.. eo… tentu saja” hoseok mengangguk
“Lalu… bagaimana.. denganku??.. kita tidak bisa bertemu dikampus lagi dong?”
Hoseok tersenyum
“Hehehe.. tenang saja.. aku akan sering sering main ke kampus.. dan aku juga ada pekerjaan yang harus kukerjakan… di kampus..”
“Mwo??.. pekerjaan apa?”
“Aku kemarin dipanggil oleh Dosen kim dan aku ditunjuk untuk bekerja sama dengan woohyun mengurus proyek agency SM dan bighit.. dalam bidang entertaining.. dan bayarannya juga besar…”
“Mwo??.. dengan siapa? Woohyun?”
“Iyaa…” jawab hoseok mengangguk
“Yakk.. kau kan tau.. aku orang pecemburu.. bagaimana bisa kau menerima tawaran itu… padahal kau kan tau woohyun sangat menyukaimu…” rajuk jimin
“Astaga… aku dan woohyun hanya teman dan rekan kerja… tidak lebih,kau tidak usah khawatir..”
“Jika aku tau.. woohyun menyentuh atau menggodamu.. aku akan mematahkan tanganya!”
Hoseok tertawa dan lalu mencubit pipi jimin
“Arraso… arraso… hahaha”
“Aku serius….” ucap jimin
Hoseok pun langsung mengatupkan bibirnya saat melihat wajah jimin yang tampak serius saat itu.
“Arraso… arraso.. aku hanya akan bekerja saja.. membuat laporan dan proyek baru,kau kan tau aku hanya mencintaimu..”
“Jika ada apa apa.. nanti telpon aku,aku bisa membantumu kapan saja..”
“Ne… arraso jimin seonsaengnim” ucap hoseok sambil terkekeh
Jimin tertawa lalu menyentuh pinggang hoseok dan menekannya,membuat namja itu berteriak
“Ahh.. geli…!!.. hajima…”
Jimin tertawa saat melihat reaksi hoseok yang kelewat imut itu,ia mendekat dan terus mencoba mengelitiki tubuh hoseok
“Ahh… jimin a.. hentikan hahahaha ahhh”
Hoseok berlari mencoba menghindar dari jimin yang terus menjahilinya,sementara namja berambut surai coklat itu langsung mengejar orang yang menjadi target keusilannya itu sambil tertawa riang.
  
Yeoja yang melihat dua pasangan yang sedang berbahagia itu,hanya menggertakan giginya kesal dan ia dengan tangannya yang memutih karena terkepal kuat
“Aku tidak akan… membiarkan jimin bersama namja gay seperti mu jung hoseok!”
Seolhyun menghapus air matanya yang tiba tiba saja mengalir.
Ia pun langsung membalikkan tubuhnya dan mengeluarkan ponselnya

Dengan cepat ia menekan nekan touchscreen ponselnya dan lalu ia mendekatkan ponseonya di telinga kanannya

“Op…oppa… hikss… hikss…”
“Se..Seolhyun a… kenapa kau menangis??..waegeurae?”
“Namjoon.. oppa.. tolong aku… hikss… aku sangat.. membenci orang itu”
“Siapa??.. siapa yang membuatmu menangis??! Katakan padaku!

.
.
.

“Gomawo… jimin a..hari ini sangat menyenang kan”
“Sudah… sana cepat masuk.. udara dingin”
Jimin lalu mendekat ke arah hoseok dan mencium lembut kening namja itu
Hoseok hanya bisa menutup matanya dan merasakan benda kenyal menyentuh keningnya dengan lembut

Hoseok tersenyum sejenak dan mereka saling bertatap
“Oh ya… besok aku.. tidak bisa menjemputmu… ottokhe??”
“Gwaenchana… aku bisa jalan sendiri”
“Mian…” jimin memegang tangan hoseok dan mengenggamnya
“Gwaenchana… kamu pasti mau latihan dance kan?… aku mengerti kok.. kau harus latihan dengan keras arraso..”
Jimin tersenyum dan membuat kedua matanya menjadi sebuah garis “gomawo…. besok kita makan siang bersama ne?”
Hoseok mengangguk dan tersenyum tipis.
Secara reflek darah jimin terasa panas dan dadanya berdegup kencang saat itu juga
“Kenapa bibirnya menggoda sekali”
Batinnya
Jimin pun menatap hoseok lamat lamat,dan membuat pemuda berambut surai hitam itu bingung melihat namja di depannya
“Hmm…j..jim..jimin a…. waegeurae?”
Jimin pun tersenyum melihat hoseok
“Hoseok a… apa kau mau bermain malam ini?”
“Eoh??.. bermain??.. sekarang sudah jam 9 malam… kita mau kemana lagi??.. kan kamu beso-”
Hmmphh~~
Tiba tiba mulut hoseok langsung tersumpal oleh bibir jimin yang kini telah melumat dalam dalam bibirnya
Jimin terus memiringkan kepalanya agar ciuman mereka semakin dalam…
Hoseok pun melingkari tengkuk leher jimin dan mendorongnya dengan pelan

Brakkk~~~
Pintu kamar hoseok terbuka lebar,dengan gaya ala bridal style,jimin menggiring hoseok masuk kedalam kamarnya dan langsung menjatuhkan namja itu ke atas kasurnya

Brekk~~
Mata hoseok berbinar binar saat melihat jimin dengan perlahan membuka kancing kemejanya satu persatu.. dan perlahan memperlihatkan bentuk badan atletisnya yang sempurna.
Namja yang langsung melempar kemeja nya ke sembarang arah itu,langsung menindik hoseok seperti Harimau kelaparan yang menerkam mangsanya,hoseok langsung terkekeh geli dan mendesah saat Lidah jimin menjalar ke lehernya,dan membuat beberapa kissmark yang berbekas merah di lehernya
Hoseok pun langsung membuka paksa jaket dan baju yang dikenakan oleh hoseok.

Ahh… mpphhh… mphhh
Ahh…mphh j..jimina.. ahh…
Muachh… muachh…
Suara kecupan dan desahan terus memuncak dimalam itu..
Kini keduanya telah setengah telanjang dan saling mengekspos bentuk tubuh mereka.
Setelah beberapa menit bermain dengan tubuh hoseok,posisi mereka langsung berbalik,kini hoseok yang berada di atas jimin dan siap melahap abs namja bermarga park itu.
Dengan lembut hoseok mencium dan menjilat nipple jimin..
Membuat namja sipit itu mendesah dan mengigit bibir bawahnya
“Ahh… bagus baby…”
“Mmphhh ahh.. ah… terus.. babe”

Setelah lama menjilat dan menciumi semua tubuh jimin dengan puas,kedua insan itupun kembali mempertemukan bibir mereka dan saling melumat dengan intens
Muachh muachh~~~
Lidah mereka saling menerobos,bertukar saliva, sekaligus suara kecipak saliva keduanya yang saling bertemu.
“Are you ready? To next?” Tanya jimin dengan suara beratnya
“Yes.. babe”
Jimin langsung bangkit dan memposisikan hoseok berbaring di tempat tidur
Tanpa sadar hoseok mengeluarkan airmata ketulusannya saat menyaksikan jimin membuka gespernya dihadapannya
“Terimakasih tuhan.. telah mempertemukan aku dengannya… semoga malam ini,akan selalu terukir dihatiku… dan menjadi kenangan yang tidak akan pernah kita lupakan” batin hoseok saat airmatanya mengalir dengan perlahan.

Mata jimin membulat sempurna dan hatinya bergetar saat melihat benda yang menggelantung milik jimin kini telah diperlihatkan di hadapannya
“Jimin a… pelan pelan”
“Aku tidak akan menyakitimu”
Jimin berbisik dan memberik kecupan pada pipi hoseok.
“AHHH”
“EUUHH… MHHPHH AHHH”
“J..AHHJIM..AHHH”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tinitt.. tinitt…
Alarm di ponsel jimin berdering
Namja surai hitam itupun perlahan membuka selimut yang menghalangi pandangannya
“Jam berapa ini?” Gumamnya
Ia pun terduduk di atas kasur dengan keadaan shirtless.
Ia menguap lalu mengucek ucek matanya dan langsung menghentikan bunyi alarm yang menganggunya di pagi hari itu.

Saat pandangannya menoleh ke arah kanan,ia bisa melihat selimut yang menutupi tubuh hoseok.
Tangan jimin perlahan membuka selimut itu dan memperlihatkan namja imut yang sedang meringkuk dan tertidur pulas.
Jimin tersenyum sejenak…
Ia menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah hoseok,tidak lupa ia memberi kecupan pada leher dan kening hoseok saat itu.

.
.
.

Hoseok membuka matanya dan langsung terduduk diatas kasur
“Ahh… badanku sakit sekali..” gumamnya sambil memegang punggung dan bokongnya
Hoseok pun menoleh ke segala arah mencari sosok namja yang memuasinya semalam
“Jimin a…??…”

Hoseok lalu bangkit dari tempat tidur sambil menutupi tubuh bugilnya dengan selimut tebal.
“Jimin a??…”
“Eum… bau apa ini?”
Hoseok pun langsung berlari menuju lantai bawah ke arah dapur
“Jimin a…”
Mendengar namanya dipanggil oleh seseorang,pemuda yang sedang menggoreng sesuatu itupun langsung menoleh ke sumber suara
“Eoh??.. kau sudah bangun?”
Hoseok berjalan mendekat ke arah jimin dengan masih di selimuti oleh kain tebal berwarna putih itu
“Kau masak apa?”
“Aku membuat omelet…”
“Wahh.. jinjja??.. eumm.. wanginya… pasti enak” seru hoseok
“Pakai baju.. dan kita sarapan oke..”
Muachh~~
Jimin mencium pipi kanan hoseok,dan membuat wajah hoseok memerah
“Arraso…”

~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Uwahh.. massisda!(enaknya)”
Seru hoseok saat mencoba omelet buatan jimin
“Mau pakai saus?” Tanya jimin sambil memberikan botol yang berisi saus
“Mau…”
Jimin pun menuangkan sedikit saus ke atas omelet buatannya itu sambil tersenyum
“Oh ya… jimin a… pinggangku masih sakit nih…”
“Jinjja?… mau kedokter?”
“Ann..anni Gwaenchana… besok pasti sembuh”
“Maafkan aku… mungkin semalam apa aku terlalu kasar?” Tanya jimin
“A..anniyoo…. menurutku.. kuran-” hoseok pun langsung mengatupkan bibirnya malu
“Ahahahahaa… astaga.. jadi permainanku semalam kurang hot? Atau kurang ganas??.. apa mau kita coba lagi?” Tanya jimin sambil memperlihatkan smirk nya
“Mwooyaa… anni… siapa yg bilang begitu” wajah hoseok mungkin kini sudah memerah seperti tomat karena malu.
Melihat reaksi hoseok yang salah tingkah,jimin pun hanya terkekeh.

“Oh.. ya jam berapa kau mau latihan dance?.. sekarang sudah jam 08.10” gumam hoseok
“Jam 08.30 aku berangkat”
“Hmmm baiklah… berhati hatilah… jika kau merasa lelah istirahat,jangan memaksakan diri”
“Arraso…”
“Oh yaa.. nanti kau ke kampus jam berapa?” Tanya jimin
“Mungkin jam 09.30 wae?”
“Anni… hmm.. nanti jam 1 bisakah kita bertemu? Kita makan siang bersama”
“Dimana?”
“Hmm.. di cafe dekat kampus saja… nanti aku dari gangnam langsung ke Kampus”
“Kau latihan di gangnam?”
“Iyaa… bersama dengan teman teman yang lain.. aku kalau latihan untuk lomba di sana..”
“Hmm geurae arraso”
Jimin pun bangkit dan lalu bersiap untuk berangkat.
Hoseok pun mengantar jimin keluar rumah
“Aku pergi dulu… nde..”
“Ne…”
Sebelum pergi,tidak lupa ia mengecup kening hoseok dan membuat hoseok memejamkan matanya sejenak
“Hati hati….”
“Iyaa…” jimin langsung berjalan dan masuk kedalam mobilnya.
Setelah melihat mobil jimin telah menjauh dan menghilang,hoseok pun masuk kedalam rumah dan bersiap siap untuk pergi ke kampus

Tonett Toneett~~~
Ponsel hoseok berdering.
Ia pun langsung melihat layar ponselnya
“Panggilan masuk Woohyun”
Dengan segera hoseok mengangkat telpon itu
“Yeoboseyo…”
“Hmmm hoseok a.. apa kau sudah berangkat ke kampus?”
“Eoh?? Ajik…(belum)”
“Kalau begitu.. bagaimana jika kita jalan bersama??.. aku sedang berada di daerah dekat rumahmu”
“Eoh?.. jinjja?.. hmm baiklah.. aku sekarang sedang bersiap siap,jika kau sudah sampai rumahku.. ketuk saja pintunya”
“Baiklah…”

Setelah beberapa menit kemudian,suara ketukan pintu mulai terdengar
“Ahh.. itu pasti.. woohyun”
Hoseok pun langsung berlari ke lantai bawah dengan membawa tasnya dan bersiap untuk pergi kuliah

Tokk Tokk~~~
“Jamsimannyo…”

Kreek~~~
“Woohy-”
Tiba tiba hoseok langsung membulatkan matanya saat melihat namja bertubuh cukup tinggi dengan masker,dan pakaian serba hitam berada di hadapannya
“N..nugu..seyo..?”
Namja dengan bada tegap dan berperawakan tinggi itu langsung melangkah mendekat ke arah hoseok,hoseok yang ketakutan langsung memundurkan langkahnya dan terus memundurkan langkahnya
“N..nugu …nuguseyo??…”
“Ibayo…!(hey)”
Kini tubuh hoseok telah menabrak dinding di belakangnya,membuat ia tidak bisa melangkah ke belakang lagi…
Namja itupun semakin dekat dan dekat,membuat mata hoseo semakin membelalak
“a..apa..apa yang ingin ka..kauu lakukan?” Tanya hoseok dengan ketakutan
Tangan namja itu menyandar ke tembok dan membuat wajahnya dan wajah hoseok semakin dekat
Hoseok langsung menyampingkan wajahnya agar tidak berkontak mata dengan namja itu.
“APA YANG INGIN KAU LAKUKAN!! AMBIL SAJA BARANG BARANGKU! PERGI CEPAT!” Teriak hoseok
“AHH!!!” hoseok berteriak saat namja itu mengenggam tangannya kuat
“Jangan dekati jimin… atau aku akan menyakitinya…! Mengerti?!”
Mendengar ancaman dari namja itu membuat hoseok tidak bisa menahan air mata ketakutannya
“Kau.. ini siapa?” Ucap hoseok dengan suara gemetar
“Jangan.. dekati jimin dan menjauhlah darinya.. jika kau tidak mendengarkanku.. aku akan menyakiti orang orang di sekitarmu.. mengerti?”
Sungguh.. saat ini hoseok ketakutan setengah mati,kakinya sangat lemas dan tangannya tidak mampu bergerak.. bahkan nafasnya pun tercekat.

“Kau cantik.. juga… walau kau namja…” ucap namja itu yang tiba tiba saja membelai pipi hoseok dengan lembut
“Jeb..jeb..jeball.. lepaskan aku…hiks..”
“Ahh.. apa yang.. AHH… HIKSS..HIKSS AHHH.. TOLONGG!!!”
hoseok mencoba menghindar sebisa mungkin agar namja itu tidak semakin dekat dengan tubuhnya
Breett!!!!
Tiba tiba saja namja itu langsung merobek baju hoseok,dan membuat nafas hoseok tercekat kuat.
“Lepaskan aku!!.. lepas!!.. ahh jangan!!” Hoseok mencoba menutupi dirinya
Plakkk!
Hoseok menampar wajah namja itu,dan ia pun berlari menuju dapur

Brak brakk
Prangg!!!
“AHHH”
“TOLONGG!! TOLONGG!!!”
Hoseok berteriak sebisa mungkin,saat namja yang mengejarnya itu memeluknya dari belakang dan menciumi tengkuk lehernya
“Hikks.. hikss.. AHH.. LEPASKAN hikss”
BUG!! Saat sedang menangis dengan kuat,tiba tiba hoseok merasakan pukulan yang menyakitkan di bagian punggung atasnya dan membuat pandangannya buram… badannya mulai terhuyung lemas menuju lantai… dan tanpa sadar.. matanya tertutup rapat.

.
.
.
.

Hoseok membuka matanya dan ia pun bisa merasakan kepalanya pusing dan badannya terasa sangat sakit
“Ahh… dimana aku?” Gumamnya
“Hoseok a… kau sudah sadar??!”
Hoseok terkejut saat melihat woohyun kini berada di hadapannya dengan wajah yang panik
Hoseok pun terduduk sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri
“Wo..woohyun a….”
“Apa yang terjadi??.. kenapa tiba tiba kau pingsan.. hah?.. siapa yang berbuat itu padamu?”
Hoseok langsung memeluk woohyun dan menangis dengan keras
“HIKS HIKS HIKS…”
ia membenamkan wajahnya pada dada bidang woohyun dan menangis mengeluarkan rasa takut yang ia pendam.
“Menangislah… dipelukanku.. gwaenchana…” woohyun mengelus elus lembut kepala hoseok dan memeluk namja itu erat.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

“Apa kau mau menginap di rumahku?” Tanya woohyun sambil memakai sabuk pengamannya
“Ann..anni.. gwaenchana.. aku pulang saja..”
“Tapi bagaimana jika orang itu kerumahmu lagi….. tidak bisa.. aku tidak bisa meninggalkanmu sendiri disana”
“Woohyun a.. sekarang jam berapa?”
“Eoh?..” woohyun melihat jam tangan yang dipakainya dan kembali menoleh ke arah hoseok
“Jam 12.. wae?”
“Eoh… jinjja??.. hmm.. tolong antar aku ke kampus… ppali”
“Untuk apa kita ke kampus??… kau harus istirahat dulu.. hoseok a.. dokter bilang kau jangan banyak bergerak dulu”
“Anniya.. gwaenchana.. aku.. ada janji penting”
“Apa janji dengan jimin?”

Tiba tiba suasana hening… dan membuat keduanya saling bertatap
“Eoh?..eoo….” hoseok mengangguk
Dan tertunduk,mendengar itu
Woohyun pun menghela nafasnya kasar.
“Aku akan bilang pada jimin.. kau tidak bisa datang… pasti dia mengerti”
“Anniya.. woohyun a.. jeball.. jangan beritahu apa apa tentang kejadian ini pada jimin.. aku tidak mau dia khawatir… besok adalah hari kompetisinya…”
“Aku harus memberitahunya.. agar dia bisa melindungimu… untung saja aku tadi datang kerumahmu.. kalau tidak,apa yang akan terjadi…”
“Anniya.. woohyun a.. jangan memberitahunya… jebal.. jebalyo.. eee..??”
Woohyun kembali menghela nafasnya sambil menghadap ke arah depan memperhatikan jalan
“Iya iya aku mengerti..”
Mendengar jawaban itu dari woohyun,senyum hoseok mengembang dan lalu ia memegang tangan woohyun lembut
“Gomawoyo…”
“Lain kali.. jika ada apa apa.. kau harus menelpon ku.. arraso??.. awas saja jika hal ini terjadi lagi…”

.
.
.
.

Woohyun menghentikan mobilnya saat telah sampai di depam gerbang Kampus.
“Gomawo.. woohyun a.. aku akan segera menghubungimu lagi…”
“Jamkaman…”
Sebelum hoseok membuka pintu mobil,woohyun menarik tangannya dan membuat namja itu duduk kembali di tempatnya.
“Eo..eoh?.. waeyo?”
“Ini.. pakai… bajumu robek”
Woohyun membuka jaketnya dia ia pakaikan ke hoseok
“Go..mawo…” jawab hoseok gugup
“Apa kau mau aku jemput lagi nanti??.. nanti aku akan tunggu disini”
“A..anniya.. gwaenchana… aku bisa pulang sendiri”
“Hmm baiklah… jika kau takut… kau minta antar sama jimin saja,atau kau bisa menelponku… nanti”
“Hmm arraso… gomawo…”
Hoseok pun tersenyum dan lalu keluar dari mobil woohyun

Woohyun tersenyum miris saat melihat hoseok berjalan menuju cafe di dekat kampusnya itu
“Aku sangat iri pada jimin.. bisa memilikimu jung hoseok” gumamnya

~~~~~~~~~~~~~~~~

Hoseok terduduk di bangku cafe tersebut,menunggu jimin dan merapikan jaketnya berusaha untuk menutupi robekan bajunya

“Huuftt… aku gak bawa hape lagi…” gumamnya
Ia pun melihat ke arah jam dinding yang tertempel di sudut kanan ruangan tersebut.
Terlihat sekarang pukul 13.15
“Apa anda ingin memesan sekarang nona?” Tiba tiba ada seorang pelayan yang datang mengampiri meja hoseok sambil membawa buku menu
“Eoh??.. hmm.. Nanti saja,saya sedang menunggu seseorang”
“Oh baiklah.. jika ada sesuatu,panggil saja saya”
“Ohh ne.. ”

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Setelah menunggu lebih dari setengah jam,jimin tidak kunjung datang…. hoseok pun mulai kesal dan lalu langsung keluar dari cafe tersebut.
Ia berjalan menuju kampus sambil menggerutu kesal
“Aahh! Katanya kita mau bertemu.. kemana sih dia!”

“Yak!! Jung Dawon!!”
Tiba tiba ada suara berteriak memanggil nama noonya itu,hoseok sontak langsung terkejut dan menoleh ke sumber suara
“Eo..eoh??.. bomi a..”
“Yakk.. jung hoseok…! Kau kemana saja.. aku sudah menelponmu berkali kali…!”
“Ada apa??..”
“Apa kau belum tau kalau jimin sekarang sedang dirumah sakit?”
Mata hoseok langsung membelalak dan nafasnya tercekat
“M..MWO???!!!!”
“aku sudah sejak tadi menghubungimu.. tapi tidak kau angkat angkat…”
“D..d..d..d..dimnaa.. j..jimin seka..sekarang?” Tanya hoseok terbata bata
“Dia di Seoul medical Center”
Hoseok langsung berlari meninggalkan.. bomi yang masih terpatung
“Hoseok a!!! Kau mau kemana!!”
Bomi menggenggam tangan hoseok dan membuat namja itu menghentikkan langkahnya.
“Waeyoo?? Hikss hikss”
“Astaga.. hoseok a.. tenang.. dulu..”
“Aku tidak bisa tenang bomi a… tadi pagi aku di ancam oleh seseorang hikss.. hikss.. aku takut terjadi apa apa dengan jimin”
“Mwo??..! Mengancam? Siapa yang mengancammu?”
“Aku akan menjelaskannya nanti… aku ingin segera melihat jimin dulu…”
Hoseok segera berlari secepat mungkin menuju gerbang kampus yang terbuka lebar itu
“Yakk!!.. dawon a.. ! Hati hati!” Teriak bomi
Hoseok langsung menghentikkan taksi yang tengah melintas dan ia pun segera naik dengan terburu buru

.
.
.

“Astaga.. macet sekali” ucap pria paruh baya yang sedang duduk di hadapan stir mobil itu
Hoseok lalu menoleh ke arah kaca dan melihat keadaan dijalan
“Ahjussi.. apa tidak bisa jalan?”
“Macet sekali… bagaimana bisa jalan…” gumam pria paruh baya itu
“Yatuhan.. bagaimana.. ini…”
Hoseok mengepalkan tangannya kuat dan ia menahan air matanya karena sangat khawatir dengan jimin yang tengah terbaring di ranjang rumah sakit itu.
“Ahjussi.. apakah Seoul Medical center masih jauh?”
“Eoh??… hmm.. mungkin sekitar 700 m lagi.. dari sini”
“Hmm.. baiklah.. saya turun disini saja,ini ongkosnya”
Hoseok memberikan uang dan langsung keluar dari taksi itu

Tinn Tinn ~~~~
Tinn~~~

Suara klakson mobil yang terus bergemuruh tidak membuat hoseok gentar,ia pun berlari menuju rumah sakit yang berjarak cukup jauh itu.
“Aku harus cepat…” gumamnya

Hoseok berlari ke arah trotoar jalan untuk menghindari mobil mobil yang akan macet di jalan itu,ia pun segera berlari sekuat tenaga menuju Rumah sakit terbesar di seoul itu.

“Huuhhfftt huuhhh huhh hufttt…”
Hoseok menghentikan langkahnya sejenak.. ia mengambil nafas dalam dalam dan berusaha untuk berdiri tegak
Ia mendongakkan kepalanya ke arah depan,dan terlihat gedung Rumah sakit di sebrang jalan itu sudah tampak jelas,namja berambut surai hitam itu tersenyum tipis.. dengan peluh yang terus mengalir dengan deras.
Ia lalu perlahan melangkahkan kakinya kembali berjalan dengan cepat menuju arah rumah sakit yang tinggal beberapa langkah lagi.
Setelah beberapa menit berlari,hoseok sampai di tempat penyebrangan jalan yang cukup sepi itu,mobil mobil berlalu lalang dengan kecepatan yang cukup tinggi,bahkan ia bingung kenapa taksi yang ia tumpangi tadi bisa terkena macet yang sangat parah.
“Ya ampun.. padahal cuma beberapa berbeda jalur saja.. tetapi tadi disana macet sekali” gumamnya sambil ter engah engah
Tlinggg…
Lampu hijau khusus pejalan kaki yang menyebrang telah menyala,mata hoseok terkejap dan pemuda itu dengan cepat langsung menyebrangi jalan yang cukup luas itu
CHITTTTT !!!!
BRAAKKKK!!!

“AHH!!!”
Tubuh hoseok terpental cukup jauh,kulit halusnya yang bertabrakan dengan aspal membuatnya tergores dan robek..
Brakk…
“Astagaa.. neomu chwisonghamnida.. aigooo.. eottokhe.. apa kau mau kerumah sakit?” Tanya seorang yeoja paruh baya yang baru saja turun dari mobil yang telah menabraknya itu
Hoseok pun bangkit dan langsung tersenyum pahit
“An..ann..iya.. saya sedang terburu buru”
“Apa kau tidak apa apa??.. sepertinya tangan dan kakimu terluka… apa tidak sebaiknya kita kerumah sakit? Dulu?”
“Anniya… gwaenchana…yo.. aku juga ingin kerumah sakit… menjenguk seseorang”
“Ini.. kartu nama saya… jika kamu membutuhkan bantuan atau biaya pengobatan,hubungi saya…” wanita paruh baya itu menyodorkan kartu namanya kepada hoseok
“Ne…” hoseok pun langsung berjalan kembali menuju rumah sakit di sebrang jalan itu… ia tidak peduli dengan rasa sakit yang ia rasakan saat itu…
Walau kakinya penuh luka dan tangannya berdarah,namja itu terus berlari menuju orang yang sangat ia cintai.

“Permisi… saya sedang mencari pasien bernama park jimin… sekarang dia berada di kamar nomor berapa ya?”
“Eoh.. park jimin?”
“Hmm…” hoseok mengangguk
“Jamsimannyo…” perawat berpakaian serba ungu itu,lalu mengetik nama park jimin di komputer.
“Park jimin.. berada di lantai 4 di kamar nomor 335”
“Eoh.. kamsahamnida..”
Hoseok pun langsung bergegas menuju lift,dengan jalan yang terseok seok,hoseok terus berjalan bagaikan tidak ada rasa sakit.. walaupun sebenarnya luka di kakinya sangat perih.. namja itu berusaha menahan sakit itu dan mencoba untuk terus berjalan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kreekk…
Hoseok membuka pintu kamar 335 itu perlahan..
Ia melangkah masuk dan matanya membelalak saat melihat namja yang tengah terbaring di atas ranjang rumah sakit tersebut.

Hoseok melangkah kedalam ruangan yang dingin itu..
Air matanya mengalir,saat melihat jimin yang tengah berbaring dengan mata yang tertutup dan tangannya yang tersambung dengan selang infus

“Jimin a… apa yang terjadi… hikss hikss mianhae.. hikss”
Hoseok berlutut di samping ranjang,ia lalu memegang tangan jimin erat.
“Jimin a.. mianhae.. ini terjadi pasti karena diriku.. hikss”
Ia mengeluarkan semua kesedihan yang dari tadi ia tahan…
Hoseok menumpahkan air matanya saat itu juga…
Kini hatinya sangat tenang,karena telah bisa menggenggam tangan jimin seperti ini.
“Heyy! Sedang apa kau disini!”
Tiba tiba suara keras dari arah belakang,membuat keheningan di ruangan itu pecah.
Hoseok pun menoleh ke arah yeoja yang berdiri di belakangnya
“S..seol..seolhyun a…” hoseok menghapus air matanya yang mengalir di pipinya
“Khh… dasar…”
“Seolhyun a.. apa yang terjadi pada jimin? Kenapa dia bisa seperti ini?”
“Mwo??.. khhh… ini semua karena dirimu bodoh!!.. jimin oppa.. ingin menemuimu kan?? Saat dia ingin bertemu denganmu! Kejadian ini terjadi”
“Ap..apa yang terjadi padanya hikss… tolong jelaskan padaku”
“Dia pukul oleh seseorang saat sedang berjalan di jalan”
Hoseok menutupi mulutnya yang kini terbuka lebar karena terkejut dengan apa yang Seolhyun katakan
“Astaga… Ini.. sama dengan apa yang terjadi padaku pagi ini…” batin hoseok
“Untung saja.. ada orang yang menelpon ku.. jadi aku bisa segera tau.. kalau jimin masuk kerumah sakit”
Hoseok lalu membalikkan tubuhnya  dan menghadap ke arah jimin
“Sudah.. sana pergi! Kenapa kau masih disini” seolhyun menarik tangan hoseok dengan kuat
“Gara gara kau! Jimin sampai terluka! Bagaimana jika kakinya yang terluka!.. bisa bisa dia tidak bisa melakukan dance lagi”

*FLASHBACK

“Jangan dekati jimin… atau aku akan menyakitinya…! Mengerti?!”
Mendengar ancaman dari namja itu membuat hoseok tidak bisa menahan air mata ketakutannya
“Kau.. ini siapa?” Ucap hoseok dengan suara gemetar
“Jangan.. dekati jimin dan menjauhlah darinya.. jika kau tidak mendengarkanku.. aku akan menyakiti orang orang di sekitarmu.. mengerti?”

*FLASHBACK END

secara spontan,hoseok langsung mengingat kejadian buruk yang menimpanya pagi ini
“Mungkin.. hal yang terbaik untuknya.. adalah menjauh dariku”
“Namja itu.. tidak main main… dia mungkin telah mengintaiku dan jimin.. selama ini”
“Karena.. diriku… dia terbaring seperti ini…”
“Mianhae.. jimin a…”

Hoseok menghapus air mata dan nafasnya tercekat kuat,karena ia menahan isak tangisnya yang hampir saja pecah.

“Seolhyun a.. bisakah.. aku tetap disini…?? Hanya sampai ia sadar.. aku akan menemaninya… jika dia sudah sadar dan pulih.. aku… hmm aku… aku.. akan menjauh darinya”
Mendengar itu,Seolhyun tersenyum tipis dan matanya berbinar

“E..eoh? Apa maksudmu?.. kau mau memutuskan hubunganmu dengan jimin?”
  
   
   
  
   
   
   
   
To Be Continued~~~
  
   
   
   
  
 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Wah.. akhirnya chapter ini selesai juga nih heehehehe…
Kalau gitu sampai ketemu di chap 12 ya..
Ohya tolong dong koment.. kasih kritikannya.. huhu-,- biar aku semangat nerusin FF nya..
   

Sampai ketemu di chapter berikutnya!♥

Tinggalkan komentar